Apa sih marah itu?
Siapakah yang kenal gak marah diantara Anda semua? Ya,pasti semua pernah marah. Kalau ada yang belum pernah marah, silahkan hubungi dokter kejiwaan terdekat. Sikap manusia yang satu ini sampai sekarang menjadi tindakan yang kontrofersi karena bisa saja menimbulkan tindakan-tindakan yang melanggar hanya karena berasal dari pertengkaran biasa, adu mulut, cekcok, dan hal-hal sepele lainnya. Lalu, apakah manusia gak boleh marah, haruskah kita melarang marah? Baiklah kita simak uraian dibawah ini.
Marah itu penting?
Marah adalah tindakan manusia untuk mengeluarkan emosi yang menggebu-gebu dari dalam hati agar orang lain mau mengerti apa yang ada dalam pikiran orang yang marah. Terkadang kita mengartikan bahwa marah itu adalah emosi negatif, namun disini saya berpendapat bahwa marah itu untuk mengeluarkan ide/pendapat secara tepat sasaran, tegas, dan enak karena bisa mengeluarkan uneg-uneg kita. Jika marah itu untuk menasihati orang lain agar lebih baik ini adalah hal yang bagus, orang lain dapat kita senangkan dengan pola pikir kita secara cepat dan efektif. Marah akan menjadi genderang perang jika kita tidak bisa mengatur dan mengendalikan emosi yang negatif atau dengan kata lain marah untuk mengeluarkan amarah/emosi kita kepada orang lain, memang benar kita mengeluarkan emosi namun hanya dalam bentuk pola pikir yang tidak bertanggung jawab dan bukan nasihat, sehingga menjadi marah yang sia-sia.
Kesimpulannya:
Mari kita renungkan jika kita tidak diberi rasa marah oleh Tuhan, apakah yang akan terjadi dalam diri manusia?Apakah manusia bisa hidup dengan tenang jika kita tidak diijinkan marah? Jikalau marah dalam bentuk mengeluarkan nasihat tentu saja ini adalah berkat, karena kita diberi media untuk mengeluarkan apa yang tidak enak dihati kepada orang lain yang menyebabkan kita jadi kepikiran berat. Lain halnya bila marah itu hanya untuk mengeluarkan amarah, tentu saja hal ini kurang baik. Dapat disimpulkan bahwa marah itu karunia jika kita memberikan nasihat dan bukan amarah yang akan membuat marah jadi kutukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar